Budaya Organisasi
Asal muasal budaya organisasi
bersumber dari pendirinya karena pendiri dari organisasi tersebut memiliki
pengaruh besar akan budaya awal organsiasi baik dalam hal kebiasaan atau
ideologi. Contohnya misi yang dapat ia paksakan pada seluruh anggota
organsiasi. Dimana hal ini dilakukan dengan pertama merekrut dan mempertahankan
anggota yang sepaham. Kedua, melakukan indokrinasi dan mensosialisasikan cara
pikir dan berperilaku kepada karyawan. Lalu yang terakhir adalah pendiri
bertindak sebagai model peran yang mendorong anggota untuk mengidentifikasi
diri, dan jika organisasi mengalami kemajuan maka organisasi akan mencapai
kesuksesan, visi, dan pendiri akan dilihat sebagai faktor penentu utama
keberhasilan.
Pengertian Budaya Organisasi Menurut
Para Ahli
Susanto:
Pengertian budaya organisasi menurut susanto adalah nilai-nilai yang menjadi
pedoman sumber daya manusia untuk menghadapi permasalahan eksternal dan usaha
penyesuaian integrasi ke dalam perusahaan sehingga masing-masing anggota
organisasi harus memahami nilai-nilai yang ada dan sebagaimana mereka harus
bertingkah laku atau berperilaku.
Robbins: Budaya
organisasi menurut Robbins adalah suatu sistem makna bersama yang dianut oleh
anggota-anggota yang membedakan organisasi tersebut dengan yang lain.
Gareth R. Jones:
Definisi budaya organisasi menurut Gareth R. Jones adalah suatu persepsi
bersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi, suatu sistem dari makna
bersama.
Walter R. Freytag:
Pengertian budaya organisasi menurut Walter R. Freytag bahwa budaya organisasi
adalah asumsi-asumsi dan nilai-nilai yang disadari atau tidak disadari yang
mampu mengikat kepaduan suatu organisasi. Asumsi dan nilai tersebut menentukan
pola perilaku para anggota di dalam organisasi.
Larissa A. Grunig,
et.al.., : Budaya organisasi adalah totalitas nilai, simbol, makna, asumsi,
dan harapan yang mampu mengorganisasikan suatu kelompok yang bekerja secara
bersama-sama.
Lathans (1998):
Budaya organisasi menurut Lathans (1998) adalah norma-norma dan nilai-nilai
yang mengarahkan perilaku anggota organisasi. Setiap anggota organisasi akan
berperilaku sesuai dengan budaya yang berlaku agar diterima oleh
lingkungannya.
Sarpin (1995):
Pengertian budaya organisasi menurut sarpin adalah suatu sistem nilai,
kepercayaan dan kebiasaan dalam suatu organisasi yang saling berinteraksi
dengan struktur system formalnya untuk menghasilkan norma-norma perilaku
organisasi.
Schein: Menurut
Schein, pengertian budaya organisasi adalah suatu pola dari asumsi-asumsi dasar
yang ditemukan, diciptakan atau dikembangkan oleh suatu kelompok tertentu,
dengan maksud agar organisasi elajar mengatasi dan menganggulangi
masalah-masalah yang timbul akibat adaptasi eksternal dan integrasi internal
yang sudah berjalan dengan cukup baik, sehingga perlu diajarkan kepada
anggota-anggota baru sebagai cara yang benar untuk memahami, memikirkan dan
merasakan berkanaan dengan masalah-masalah tersebut.
Mondy dan Noe (1996):
Menurutnya budaya organisasi adalah system dari shared values, keyakinan dan
kebiasaan-kebiasaan dalam suatu organisasi yang saling berinteraksi dengan
struktur formalnya untuk menciptakan norma-norma perilaku.
Hodge, Anthony dan
Gales (1996): Budaya organisasi menurut mereka adalah konstruksi dari
dua tingkat karakteristik, yaitu karakteristik organisasi yang kelihatan
(observable) dan yang tidak kelihatan (unoservable).
Fungsi Budaya Organisasi
1. Perasaan Identitas dan Menambah Komitmen Organisasi
2. Alat pengorganisasian anggota
3. Menguatkan nila-nilai dalam organisasi
4. Mekanisme kontrol perilaku
5. Mendorong dan meningkatkan kinerja ekonomi baik dalam
jangka pendek dan panjang.
6. Penentu arah organisasi mana yang boleh dan yang tidak
boleh.
Fungsi Budaya Organisasi Menurut Para
Ahli
Fungsi budaya pada umumnya sukar dibedakan dengan fungsi
budaya kelompok atau budaya organisasi, karena budaya merupakan gejala sosial.
Menurut Ndraha (1997 : 21) ada beberapa fungsi budaya, yaitu :
1. Sebagai identitas dan citra suatu masyarakat
2. Sebagai pengikat suatu masyarakat
3. Sebagai sumber
4. Sebagai kekuatan penggerak
5. Sebagai kemampuan untuk membentuk nilai tambah
6. Sebagai pola perilaku
7. Sebagai warisan
8. Sebagai pengganti formalisasi
9. Sebagai mekanisme adaptasi terhadap perubahan
10. Sebagai proses yang menjadikan bangsa kongruen
dengan negara sehingga terbentuk nation – state
Sedangkan menurut Robbins (1999:294) fungsi budaya didalam
sebuah organisasi adalah :
1. Budaya mempunyai suatu peran menetapkan tapal batas
2. Budaya berarti identitas bagi suatu anggota
organisasi
3. Budaya mempermudah timbulnya komitmen
4. Budaya meningkatkan kemantapan sistem social
Dan menurut pendapat Siagian (1992:153) mencatat lima fungsi
penting budaya organisasi, yaitu:
1. Sebagai penentu batas-batas perilaku dalam arti
menentukan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, apa yang dipandang baik
atau tidak baik, menentukan yang benar dan yang salah.
2. Menumbuhkan jati diri suatu organisasi dan para
anggotanya.
3. Menumbuhkan komitmen sepada kepentingan bersama di atas
kepentingan individual atau kelompok sendiri.
4. Sebagai tali pengikat bagi seluruh anggota organisasi
5. Sebagai alat pengendali perilaku para anggota organisasi
yang bersangkutan.
Menurut pendapat Beach (Horrison, 1972) mencatat tujuh
fungsi penting budaya organisasi, yaitu :
1. Menentukan hal penting yang mendasari organisasi ,standar
keberhasilan dan kegagalan harus bias diukur.
2. Menjelaskan bagaiman sumber-sumber organiosasi digunakan
dan untuk kepentingan apa.
3. Menciptakan apa organisasi dan anggotanya dapat mengharap
satu sama lain.
4. Membuat beberapa metode pengontrolan perilaku dalam
keabsahan organisasi dan membuat yang lain tidak abash yaitu menentukan dimana
kekuasaan terletek dalam organisasi dan bagaimana menggunakannya.
Karakteristik atau Ciri-Ciri Budaya
Organisasi
Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa terdapat
tujuh karakteristik utama yang secara keseluruhan yaitu sebagai
berikut...
1. Innovation and Risk Talking (Inovasi dan pengambilan
resiko), adalah suatu tingkatan dimana pekerja didorong untuk menjadi inovatif
dan mengambil resiko
2. Attention to Detail (Perhatian pada hal-hal detail),
dimana pekerja diharakan menunjukkan ketepatan, alaisis, dan perhatian pada hal
detail.
3. Outcome Oritentation (Orientasi pada manfaat), yang mana
manajemen memfokuskan pada hasil atau manfaat dari yang tidak hanya sekedar
teknik dan proses untuk mendapatkan manfaat tersebut.
4. People Orientation (Orientasi pada orang), dimana
keputusan manajemen mempertimbangkan pengaruh manfaatnya pada orang dalam
organisasi.
5. Team Orientation (Orientasi pada tim), dimana aktivitas
kerja di organisasi berdasar tim daripada individual
6. Aggresiveness (Agresivitas), dimana orang cenderung lebih
agresif dan kompetitif daripada easygoing,
7. Stability (Stabilitas), yang mana aktivitas
organisasional tersebut menekankan pada menjaga status quo sebagai lawan dari
pada perkembangan.
Contoh-Contoh Budaya Organisasi
1. Kerapian Administrasi
Budaya organisasi dalam hal keraian administrasi, merupakan
yang harus dihidupkan dalam organisasi, baik itu surat-menyurat, keuangan,
pendapatan karyawan, barang masuk/keluar, dan sebagianya yang membantu dalam
kinerja organisasi.
2. Pembagian Wewenang Yang Jelas
Hal ini merupakan kunci yang dapat menentukan keberhasilkan
akan kinerja dalam perusahaan. Tanpa adanya pembagian wewenang kinerja mungkin
para anggota atau karyawan dalam perusahaan tersebut akan kebingungan mana yang
dijalankan dan mana yang tidak.
3. Kedisiplinan
Kedisiplinan merupakan budaya organisasi yang melekat dimana
pun berada. Dimana disiplin merupakan karakter dari orang-orang sukses yang
dapat menghargai waktu.
4. Inovasi
Budaya organisasi biasanya akan mendorong anggota team untuk
melahirkan suatu ide-ide kreatif dan inovasi baru untuk tujuan organisasi yaitu
kemajuan organisasi.
Teori-Teori Budaya Organisasi
Sebuah teori komunikasi mengenai
semua simbol komunikasi seperti tindakan, rutinitas, dan percakapan dan makna
yang dilekatkan pada simbol tersebut. Konteks perusahaan, budaya organisasi
dianggap sebagai salah satu strategi dari perusahaan dalam meraih tujuan serta
kekuasaan. Teori budaya organisasi ini memiliki beberapa asumsi dasar yakni
sebagai berikut...
1. Anggota-anggota organisasi menciptakan dan mempertahankan
perasaan yang dimiliki bersama akan suatu realitas organisasi, yang berakibat
akan suatu pemahaman yang lebih baik terhadap nilai-nilai sebuah organisasi.
Inti dari asumsi ini adalah nilai yang dimiliki organisasi. Nilai merupakan
standard dan prinsip-prinsip yang terdapat dalam sebuah budaya.
2. Penggunaan dan interpretasi simbol yang sangat penting
dalam budaya organisasi. Disaat seseorang memahami simbol tersebut, maka
seseorang akan mampu bertindak menurut budaya dari organisasinya.
3. Budaya bervariasi dalam organisasi-organisasi yang
berbeda, dan interpretasi tindakan dalam budaya ini juga bervariasi. Dimana
setiap organisasi memiliki budaya yang berbeda-beda dan setiap individu dalam
organisasi tersebut memiliki penafsiran budaya dengan berbeda. Biasanya,
perbedaan budaya dalam organisasi justru menjadi kekuatan dari organisasi
sejenis lainnya.
http://www.artikelsiana.com/2015/10/pengertian-budaya-organisasi-fungsi.html
Komentar
Posting Komentar